Sabtu, 29 Desember 2012

Biografi SLANK

Kumpulan Album Slank
LAHIRNYA SLANK
Sebelum Slank resmi berdiri, Bimo Setiawan Almachzumi yang merupakan seorang drummer pada awalnya membentuk band bernama Cikini Stones Complex (CSC) bersama teman – temannya ketika bersekolah di Perguruan Cikini Jakarta.
Namun karena merasa lelah dan bosan hanya membawakan lagu – lagu dari grup musik Rolling Stone, maka pada tahun 1983 akhirnya bimbim membubarkan CSC. Kemudian bersama sepupunya Denny BDN (Bang Denny) sebagai Bass, Erwan pada Vokal, dan Kiki yang juga mantan gitaris CSC mengisi gitar, Bimbim berniat untuk membentuk grup musik baru dengan nama “Red Evil”. Lewat grup ini mereka mulai membawakan lagu sendiri, dan mereka kini bebas membawakan lagu apa saja.  Meski persentasinya lebih banyak lagu barat, namun lagu – lagi dari Van Halen mendapat porsi paling banyak karena karakter vokal Erwan dikatakan mirip sama David Lee Roth Vokalis Van Halen.
Karena kurang puas hanya dengan satu gitaris, lantas Bimbim mengajak Bongky Marcel yang merupakan gitaris “Rese Band” (Ketika itu Rese Band merupakan saingan dari Red Evil). Mereka pertama kali bertemu di daerah menteng, lalu Bongky ikut kawannya latihan di tempat Bimbim. Lewat pertemuan itu, Bongky pun sepakat untuk jalan bareng Bimbim membentuk grup band baru. Pada awal terbentuknya kerjasama Bimbim dan Bongky ini, beberapa kali manggung mereka masih membawakan lagu milik Rolling Stones dan Van hallen. Tapi entah kenapa, penampilan mereka tidak pernah bisa persis dari band aslinya. Maka dari itu teman – teman mereka yang sering diajak untuk meramaikan penampilan mereka tersebut, menyebut mereka band Slenge’an. Sedangkan untuk meramaikan penampilan mereka, setiap manggung mereka kerap mengajak teman – teman di Sekolahnya yang tak lain adalah anak - anak Perguruan Cikini dengan bayaran yang sebotol minuman.
Pada masa itu, grup musik mereka ini masih berdiri dengan nama Red Evil. Hingga pada akhir Desember tahun 1983, mereka berniat untuk merubah nama yang telah digunakan sejak Bongky bergabung tersebut. Proses pemilihan nama baru untuk grup musik mereka dilangsungkan di arena Bowling Hotel Kartika Chandra, Jakarta. Tepatnya saat mereka sedang merayakan hari ulang tahun Denny BDN yakni 26 Desember 1983. Dalam pertemuan tersebut, Bimbim mengusulkan agar menggunakan nama Red Evilsaja. Namun setelah beberapa lama berkompromi dengan segala banding, maka terpilihlah nama SLANK yang bersumber dari ocehan kawan - kawan mereka yang kerap diajak saat tampil dan menyebut mereka band Slenge'an. Jadi Slank merupakan singkatan dari kata Slenge'an namun diakhiri dengan huruf K dengan maksud sebagai gaya/gaul.
For Some Info : Saat pemilihan nama tersebut, Bongky kurang menyimak apa yang teman - teman satu band-nya bicarakan, karena sibuk memperhatikan gadis - gadis cantik di tempat tersebut.
Maka Formasi pertama SLANK adalah Erwan (Vokal), Bongky (Gitar), Kiki (Gitar), Bimbim (Drum) dan Denny BDN (Bass). Penampilan perdana mereka dengan menggunakan nama SLANK dilakukan di Universitas Nasional (UNAS) Jakarta dengan penuh semangat membawakan lagu - lagu ciptaan mereka sendiri. Namun sayang sekali penampilan perdana SLANK kala ituberlangsung kurang menyenangkan. SLANK kalah pamor dari grup musik Makara  (Grup musik Adi Adrian KLA Project) yang pada saat itu bermain jauh lebih bagus dari SLANK. Meski penampilannya bisa dibilang lumayan kacau, namun SLANK tetap berbangga hati karena mereka datang dengan kawalan seorang Manajer bernama Erry yang tak lain adalah Kakak dari Erwan sang Vokalis.
SLANK terus berusaha untuk menunjukan bakat mereka hingga pada akhirnya menjajal untuk mengikuti festival band KMSS yang digelar di Istora Senayan, Jakarta. Grup musik yang menjadi saingan SLANK saat itu adalah grup musik asal Surabaya, Jawa Timur bernama Grass Rock dan salah seorang Penyanyi solo yakni Ita Purnamasari. Sejak awal karir, SLANK memang kerap menampilkan sesuatu yang berbeda. Keunikan yang dibawa SLANK ketika tampil di Festival Band KMSS adalah, hadirnya instrumen musik daerah yakni Gamelan Jawa yang dimainkan oleh Erwan. Tujuan dari keikutsertaan Gamelan Jawa dalam penampilan tersebut bukanlah sekedar antik - antikan semata. Melainkan karena SLANK memandang irama yang dihasilkan ensambel musik tradisional Gamelan adalah blues-nya Indonesia. Penampilan SLANK kala itu tentu saja membuat heboh dan terkesan nyeleneh dari peserta yang lain. Namun sayang sekali SLANK kembali harus menelan kekecewaan karena mereka dikalahkan oleh grup musik Grass Rock.
Layaknya seorang Remaja yang sedang mencari jati diri, pada awal berdiri SLANK juga beberapa kali mengalami perombakan formasi. Tahun 1984 Kiki sang Gitaris memutuskan untuk hengkang dari SLANK, dan secara otomatis SLANK Formasi 2 hanya berpersonil 4 orang saja. Untuk mengisi kekosongan di gitar yang ditinggalkan Kiki, pada awal tahun 1985 SLANK memutuskan untuk menggaet Kakak kandung dari Bimbim yaitu Adrian Sidharta (Adri). Kehadiran Adri justru membawa warna baru untuk musik SLANK dikarenakan Adri memainkan alat musik yang sebelumnya tidak terdapat di SLANK yaitu Keyboard dan mengukuhkan SLANK Formasi 3. Belum lama setelah masuknya Adri, sang Vokalis Erwan memutuskan untuk mengundurkan diri dari SLANK dikarenakan harus melanjutkan pendidikannya ke Negeri Paman Sam (Amerika). Masih di tahun yang sama, sepenginggal Erwan pada akhirnya membuat SLANK kembali memberikan sesuatu yang baru dengan menghadiran kaum Hawa yang bertindak sebagai vokalis yaitu Uti Suharyani dan Lala. Jadi SLANK Formasi 4 beranggotakan Bongky (Gitar), Bimbim (Drum), Denny BDN (Bass), Adri (Keyboard), dan Uti + Lala (Vokal).
Seakan masih belum menemukan chemistry di antara para Personilnya, di tahun berikutnya 1986, SLANK kembali merubah formasi dengan kembali menghadirkan sosok pria sebagai vokalis. Well Willy yang merupakan mantan vokalis dari grup terdahulu Bimbim yakni Cikini Stones Complex (CSC), ditarik untuk mengisi vokal dan terbentuklah SLANK Formasi 5. Di tahun ini, SLANK kerap tampil dari panggung ke panggung yang tentunya dengan dandanan slenge'an dan mengajak teman - teman dekatnya sebagai suporter. Setahun berikutnya yakni 1987, SLANK kembali merubah formasi setelah keluarnya Adri (Keyboard) yang posisinya digantikan oleh Andre (Keyboard) dan menguatkan SLANK Formasi 6. Masih terus melakukan perombakan, masih di tahun yang sama Andre beserta sang Vokalis Well Willy hengkang dari SLANK. Posisi Vokal yang ditinggalkan Well Willy pada akhirnya diisi oleh Denny BDN yang diketahui sebelumnya bermain Bass untuk SLANK. Sementara untuk mengisi kekosongan pada Bass, SLANK menarik salah seorang Bassis yang sebelumnya tergabung dalam grup musik Metal Crew yakni Abdul FIrman Saad atau yang akrab disapa Imanez dan terbentuklah SLANK Formasi 7.
Pergantian formasi masih terus terjadi di tubuh SLANK. Sampai pada tahun 1988 terbentuk SLANK Formasi 8 dimana Imanez dan Bongky yang saat itu harus melanjutkan kuliahnya di Negeri orang hengkang dari SLANK. Sehingga membuat Denny BDN kembali mengisi Bass, sementara posisi vokal diisi oleh Sammy, dan untuk mengisi instrumen gitar yang ditinggalkan Bongky, SLANK menggaet duo gitaris yang berasal dari band Navy Punk yaitu Parlin Burman atau Pay dan Jaya (Whizzkid).
Tidak lama setelah itu, Sammy, Pay, dan Jaya terpaksa harus meninggalkan SLANK dan membuat Bimbim yang tinggal seorang diri kembali menarik Imanez sebagai Bassis, Denny BDN sebagi Vokalis, dan Anto sebagai gitaris untuk SLANK Formasi 9. Masih di tahun yang sama Denny BDN yang harus menyelesaikan Sekolahnya di Fakultas Ekonomi Universitas Pancasila terpaksa mengundurkan diri dari SLANK kemudian disusul Anto yang juga ikutan hengkang. Bimbim dan Imanez yang merupakan Personil SLANK yang tersisa pada akhirnya kembali mengajak Adri untuk kembali memberikan alunan Keyboardnya bersama kehadiran Tole yang bermain Bass dan posisi gitar diisi oleh Imanez. Serta kehadiran seorang wanita cantik yang merupakan Kakak kandung dari Vokalis grup musik GIGI, yakni Nita Tilana. Kehadiran Nita Tilana di SLANK Formasi 10 membuat formasi ini dijuluki sebagai SLANK formasi paling genit.
Tidak berlangsung lama, Nita Tilana, Adri, dan Tole meninggalkan SLANK dan kembali menyisakan Bimbim dan Imanez saja. Untuk mempertahankan SLANK, pada akhirnya Bimbim dan Imanez kembali menarik Pay untuk mengisi gitar, dan Well Willy untuk vokal sehingga SLANK Formasi 11 beranggotakan 4 orang saja. Dalam formasi 11 ini, Pay menjabat sebagai Gitaris sekaligus penjaga studio Potlot milik Bimbim yang disewakan untuk umum. Karena jabatannya adalah seorang penjaga studio, Pay pun akrab dengan beberapa grup musik yang merupakan langganan penyewa studio Potlot. Salah satu grup band yang sering menyewa studio Potlot adalah grup band Oppie Andaresta bersama Indra Qadarsih dan Ronald Fristianto (Ex.GIGI) yang mengusung aliran Jazz.
Karena Indra Q sering latihan di Potlot dan Bimbim terkadang mengontrol studio dan melihat permainan Keyboard Indra Q yang mengagumkan, Bimbim pun tertarik menawarkan Indra Q untuk bergabung dengan SLANK. Tentunya dengan bantuan bujuk rayu Pay yang lebih akrab dengan Indra Q. Ketika itu Indra Q kurang tertarik karena aliran musik yang diusungnya adalah Jazz, sementara musik yang diusung SLANK lebih ke Rock. Namun berkat rayuan Bimbim dan Pay yang mengatakan kepada Indra, "Gak apa - apalah, kan asik kalau Rock digabung sama Chord Jazz,"  Indra Qadarsih pun merasa tertantang. Terlebih usianya saat itu baru menginjak 18 tahun. Alhasil Indra Qadarsih mengiyakan permintaan Pay dan Bimbim tersebut. Maka terlahirlah SLANK Formasi 12 yang beranggotakan Bimbim, Imanez, Pay, Well Willy, dan Indra Qadarsih.
For Some Info : Di  tahun 1989 Bimbim juga membentuk sebuah grup musik bernama Lemon Tea yang kerap tampil di pub bersama Oppie Andaresta. Tapi setelah mengajak Indra Q bergabung dengan memintanya untunk menghafalkan 20 lagu, LemonTea tiba - tiba bubar sebelum Indra Q merasakan naik panggung.
Tak lama setelah masuknya Indra Qadarsih yang berusaha untuk bisa membawakan Rock dengan menghafalkan beraneka repertoar lagu dari grup musik beraliran Rock dan pada akhirnya berhasil melepas chord melintir, Imanez dan Well Willy hengkang dari SLANK. Salah seorang pendiri SLANK yang sempat hengkang demi menuntut ilmu yakni Bongky Marce kembali ke SLANK. Kalau di Formasi awal Bongky bermain gitar untuk SLANK, kali ini Bongky terpaksa harus transformasi dari pemain gitar menjadi pemain Bass karena telah hadir Pay yang berada di posisi gitar. Hilangnya posisi vokal karena Well Willy hengkang sedikit membuat Bimbim dan SLANK kebingungan untuk mencari penggantinya. Alhasil, Bimbim mengajak salah seorang adik sepupunya bernama Akhadi Wira Satriaji atau yang akrab disapa Kaka untuk bergabung dengan SLANK. Saat itu sebenarnya Kaka juga tengah jalan dengan grup musik LOVINA yang salah satu personilnya adalah Dianto Yusuf Sidharta atau Massto yang merupakan adik kandung Bimbim. Sebenarnya, Kaka hanya dikontrak oleh SLANK selama 2 tahun saja. Tapi karena Personil SLANK yang lain menemukan kecocokan, kontrak Kaka selama 2 tahun pun dilupakan. 
For Some Info : Kaka sebenarnya berkeinginan untuk menjadi Pemain sepak bola bukan pemusik. Namun karena dipaksa oleh Masto, akhirnya Kaka bergabung dengan LOVINA
Masuknya Kaka di SLANK menandakan bahwa tahun 1989 SLANK telah memasuki Formasi 13.  Di awal terbentuknya formasi yang sering disebut Formasi Ajaib ini, Slank juga tidak jauh dari beraneka problema. Mulai dari proses transformasi Bongky, hingga perselisihan yang kerap terjadi antara Indra Q dan Pay. Awal bermain bass, Bongky merasa stress karena merasa seperti patung di atas panggung dan dirinya memerlukan waktu 5 hari di tambak ikan Sukabumi untuk memutuskan bermain bass. Pada akhirnya, Indra Q lah yang sparring Bongky latihan bermain bass selama berminggu - minggu yang dilakukan di dalam studio. Selama melakukan proses sparring yang berakhir dengan keberhasilan Bongky beralih senjata, SLANK juga terus menyodorkan demo lagu mereka ke pihak label namun tak kunjung diterima.
For Some Info: Kalau ingin mendengar musik SLANK sebelum album pertama, coba cari kaset band Rockin'69. Karena itu sebenarnya SLANK pra album pertama.
Hal inilah yang pada akhirnya membuat Bimbim memutuskan untuk merombak musik SLANK. Setelah melakukan perombakan, pada akhirnya SLANK mendapatkan kesempatan untuk menjadlin kerjasama dengan Pemilik studio rekaman Triple M yaitu Macank. Namun baru menggarap lagu - 5 SLANK memutuskan untuk membatalkan kontrak tersebut, dikarenakan SLANK memilih untuk bekerjasama dengan Boedi Soesatio. Salah seorang Sahabat Om Yudho (Ayah dari Indra Q) yang merupakan seorang pembuat logo dan sampul kaset penyanyi - penyanyi ternama dan menawarkan SLANK untuk menjalin kontrak kerjasama setelah kepincut demo lagu yang dibawakan oleh Om Yudho tersebut.
For Some Info : Pay yang ketika itu turut membantu penyanyi lain (Narik Becak) juga pernah kerjasama bareng Boedi Soesatio.Jadi Boedi Soesatio sudah tidak asing lagi untuk SLANK.
Boedi Soesatio menganggap kalau SLANK merupakan pembawa pembaruan di blantika musik rock Indonesia lewat beragam lirik apa adanya yang menjadi simbol anti kemapanan tapi penuh kecerdasan.Ditambah lagi dengan kejenuhan pasar musik yang saat itu sedang dipenuhi oleh para Penyanyi Pop dan grup band yang takut membawakan lagu sendiri. Maka SLANK dianggap sebagai sebuah dorongan untuk grup band lain karena keberaniannya membawakan lagu ciptaan sendiri yang menurut Boedi ibarat mutiara yang belum digosok. Setelah menjalin kontrak, mulailah SLANK melakukan rekaman di Jackson Studio, Studio 15, dll
SLANK pun menyatukan pendapat dengan Boedi Soesatio yang bertindak sebagai Produser dan penyatuan pendapat tersebut menghasilkan keputusan, "Kami Sepakat Untuk Tidak Sepakat." Berkat kesepakatan tersebut, adu argumentasi pun menghiasi kerjasama SLANK dan Boedi Soesatio. Salah satu permintaan Boedi Soesatio adalah perubahan judul lagu yang dinilai agak jorok dan harus diganti. Maka salah satu lagu SLANK yang tadinya berjudul Kupu - Kupu Malamku diubah menjadi 'Maafkan'. Karya - karya SLANK dianggap sebagai simbol pemberontakan anak muda dengan beragam lirik yang yang akrab di lingkungan sehari - hari, serta keyakinan bahwa SLANK akan menjadi sebuah gaya hidup.
Setelah melakukan proses rekaman dan perseturuan, lahirlah album pertama SLANK yang diberi judul 'Suit - Suit…He.. He.. Gadis Sexy' pada bulan Desember 1990. Dengan desain cover yang menampilkan logo melambangkan SLANK hasil buatan Boedi Soesatio, serta slogan yang tercantum di dalam cover yang menerangkan bahwa SLANK adalah Anak muda slengean, tapi yang penting punya sikap,,! (walau masih belajar) buatan Boedi Soesatio. Salah satu lagu yang berjudul sama dengan album ini yakni 'Suit - Suit…He.. He.. Gadis Sexy' merupakan lagu SLANK yang sudah diciptakan sejak Well Willy masih menjadi vokalis SLANK. Gaya dan tingkah slenge'an para Personil SLANK juga dapat didengar di album ini. Yaitu pada akhir lagu 'Aku Gila' dimana terdengar bunyi yang bersumber dari tendangan kaki Indra Q yang menendang bak sampah alumunium dan suara ketawa Kaka dan Indra Q. Selain itu, di intro lagu 'Memang', terdengar suara ketawa yang sebenarnya adalah suara Indra Q dan orang yang membantu sebagaibacking vocal untuk lagu ini adalah Andy Liany. Untuk salah satu lagu yang bertemakan cinta di album ini yaitu lagu 'Kalah', adalah kisah nyata sang vokalis, Kaka.
Lagu yang menjadi pilihan untuk diorbitkan dari album pertama SLANK ini adalah lagu Maafkan. Dengan konsep video klip sederhana yang menampilkan para Personil SLANK sedang nongkrong di suatu tempat dan diselingi penayangan video yang menampilkan para Personil SLANK sedang menonton TV yang menayangkan video ketika mereka menyanyikan lagu 'Maafkan' tersebut. Meluncurnya video klip lagu Maafkan di televisi inilah yang pada akhirnya berhasil menarik minat anak muda terlebih pecinta musik Rock pada saat itu untuk mengenal SLANK. Album ini pun laris di pasaran dan membuat SLANK berhasil meraih Penghargaan Album dengan penjualan terbaik tahun 1990 - 1991 dalam BASF Awards, kategori Musik Rock.
Setelah kesuksesan album pertama tadi, SLANK jadi sering tampil di berbagai acara. Mulai dari acara Kampus, Televisi, hingga panggung luar Kota. Berkat keterampilan dan penguasaan studio, maka banyaklah eksperimen - eksperimen tak terduga yang tercipta di SLANK formasi 13 ini. Namun dalam perjalanan SLANK yang bisa dibilang langkah baru SLANK ini, masih saja terjadi beraneka masalah yang melanda SLANK. Mulai dari keributan antara Indra dan Pay yang berebut mengisi permainan melodinya di lagu - lagu SLANK, (kalau mereka udah berantem,yang jadi penengahnya adalah Bimbim) Hingga kejadian yang kurang diketahui publik, yaitu hengkangnya Pay dari SLANK formasi 13 karena kesibukannya ngebecak atau membantu Musisi lain. Namun karena bujuk rayu para Personil SLANK yang lain, akhirnya Pay dapat mengubah niatannya tersebut. Hikmah dari kejadian tersebut adalah, terciptanya sebuah lagu SLANK yang sangat melegenda dan hingga saat ini telah dibuatkan 5 versi oleh SLANK, dan Versi disco yang diremix oleh DJ Asoen yang terdapat di album Slank Party Nonstop DJ Remix, yaitu lagu 'Terlalu Manis'.
Selain itu, Bimbim juga hendak menuturkan mimpinya lewat sebuah lagu. Tidak mau kalah dengan Amerika yang punya American Dreams, Bimbim juga punya mimpiIndonesian Dreams. Bimbim bertanya kepada Indra Q, "Ini lagu enaknya tentang apa ya liriknya?," Kemudian Indra Q menjawab, "PLANET X, planet punya kita sendiri," Berkat segala kekompakan mereka tersebut, terciptalah sebuah lagu yang menjadi nama sebuah Komunitas Anak muda kreatif yang sering nongkrong di Jl.Potlot 14, hingga menjadi Manajemen SLANK hingga saat ini, yaitu lagu 'Pulau Biru'. Beragam lagu yang tercipta di tahun pertama kejayaan SLANK tersebut kemudian dirangkum dalam sebuah album yang diberi judul 'KAMPUNGAN'. Album dengan desain cover yang sangat berbeda dari yang lain. Kalau biasanya cover album berbahan kertas, kali ini SLANK membuat cover album berbahan kain yang tentunya dapat disetrika. Album ini berisi 12 Lagu yang di dalamnya juga terdapat sebuah lagu anak - anak yang dinyanyikan SLANK dengan iringan Piano yang dimainkan Indra Q serta dengkuran dari Si To' yang merupakan Office Boy Jackson studio tempat SLANK rekaman. Banyak yang mengira kalau suara dengkuran tersebut adalah suara dengkuran Indra, tapi sebenarnya bukan. Hingga saat ini pun, To' masih belum mempercayai kalau itu adalah suara dengkurannya.
Dalam album yang desain cover penuh kecerahan yaitu pilihan warna merah hati sebagai warna dasarnya ini juga memuat beraneka lagu yang bisa dibilang berani. Dimana SLANK memasukkan beraneka lagu dengan lirik yang terkesan merupakan luapan emosi dari para Personil SLANK, dan di album ini juga terdapat sebuah lagu yang kena sensor sehingga judulnya menjadi 'An +.=+.’~>'. Di lagu ini, Alm.Andy Liany juga turut membantu ngebacking vocalnya Kaka. Tak hanya lagu 'An +.=+.’~>, salah satu lagu yang ikut disensor adalah lagu 'Bali Bagus' yang salah satu liriknya ditiban suara 'tiiiiiiiit'. Dengan lagu andalan berjudul 'Mawar Merah' yang kemudian diedarkan dalam bentuk kaset dan compact dis (CD) pada Desember 1991, album ini pun berhasil meraih Penghargaan penjualan album terbaik 1991 - 1992 kategori Pop Rock dalam BASF Awards.
Selepas album kedua tersebut, SLANK semakin laris di dunia musik Indonesia. SLANK sering mendapat panggilan untuk tampil di berbagai Kota di Indonesia yang salah satunya adalah Bali. Di kota ini, SLANK mulai mengenal barang haram yang pada akhirnya menjadi sumber perpecahan SLANK formasi 13. Ketika tampil di Bali tentu saja para Personil SLANK tidak menyia - nyiakan kesempatan untuk menikmati indahnya alam Indonesia. Seusai konser, masing - masing dari mereka beranjak untuk menikmati suasana Pantai Bali yang tersohor hingga ke belahan dunia manapun. Ketika itu Kaka dan Bimbim sedang menikmati panasnya matahari dengan berjemur di bawahnya. Belum begitu lama mereka berjemur, tiba - tiba datang seseorang yang diketahui bernama 'Ca', yang merupakan salah satu Slankers asal Jawa Tengah yang sedang mencari penghasilan di tanah Bali. Selain itu, Kaka dan Ca juga sudah saling mengenal. Maka Kaka pun mengenalkan Ca pada Bimbim. Sayangnya, saat itu Ca tak hanya mengenalkan dirinya saja. Ca juga memperkenalkan salah satu 'barang' bernama Putaw yang ketika itu dibilang barang baru dan meminta Kaka dan Bimbim untuk mencobanya. Kaka dan Bimbim yang tidak mengenal tentang barang tersebut sempat menolak untuk tidak menggunakannya. Namun berkat bujuk rayu dan peragaan pemakaian barang tersebut yang dilakukan oleh Ca, pada akhirnya Kaka dan Bimbim pun tertarik karena merasa penasaran. Ketika itu Kaka dan Bimbim membuat kesepakatan yaitu Kaka menggunakan barang tersebut persis seperti yang diperagakan Ca, tapi Bimbim wajib menggunakannya juga. Selesai menggunakannya, Kaka langsung berlari ke toilet dan memuntahkan semua kunyahan makanan yang paginya dia makan. Bimbim yang melihat reaksi Kaka tersebut sempat enggan untuk ikut mencoba. Namun karena sudah sepakat dengan Sepupunya tersebut, Bimbim pun ikut menggunakan barang haram tersebut.
Untuk percobaan pertama Ca tidak memungut biaya sama sekali untuk barang yang mereka masukan ke tubuh lewat hidung tersebut. Tapi begitu Kaka dan Bimbim merasa penasaran dan seakan membutuhkan barang itu lagi, Ca pun memasang tarif untuk Putaw tersebut. Mau tidak mau Kaka dan Bimbim pun membayar untuk barang yang pada akhirnya menyebabkan mereka kecanduan itu. Sepulang ke Jakarta, barang haram itu pun menarik minat anak nongkrong di Potlot lainnya. Tak terkecuali para Personil SLANK yang lain. Tapi tidak semua anak Potlot menggunakan barang haram itu. Pay yang merupakan gitaris SLANK saat itu juga menjadi Personil SLANK terakhir yang ikut - ikutan karena merasa penasaran dengan apa yang dirasakan teman - temannya setelah menikmati Putaw. Dari sinilah mulai terlihat kekacauan di tubuh SLANK. Ketika sedang sakaw atau sedang membutuhkan Putaw, para Personil SLANK terlihat sangat berbeda dari biasanya. Meski begitu, mereka tetap berusaha untuk mempersembahkan karya - karya bagi para Slankers yang menantikan album mereka berikutnya. Bisa kita lihat sendiri, terjadi keterlambatan peluncuran album ke - 3 SLANK. Kalau sebelumnya SLANK meluncurkan album ke - 2 tepat setahun setelah album pertama, untuk album ke - 3 ini SLANK membutuhkan waktu 2 tahun untuk merampungkan album yang pada akhirnya diberi nama 'PISS' yang merupakan plesetan dari kata 'Peace' yang berarti Damai.
Keunikan yang terdapat di album yang cover depannya menampilkan sesosok tubuh Pria bertelanjang dada ini, SLANK terlihat semakin slenge'an. Ketika itu, model pria yang berpose telanjang dada dengan memakai kalung berlambang PISS yang merupakan ide kreatif dari Bimbim. Keunikan lain yang terdapat di album ini adalah cover dalamnya yang memuat Kartu Tanda Penduduk (KTP) para Personil SLANK. Dalam album ini terdapat sebuah lagu yang mengisahkan tentang salah satu permainan yang gemar digemari anak - anak saat itu, yaitu 'Main Monopoli'. Masih slenge'an? Tentu saja, bahkan bisa dibilang SLANK makin slenge'an. Dapat kita dengar sendiri di lagu berjudul 'CEKAL'. Di awal lagu tersebut terdengar suara bising serutan gergaji yang berasal dari keisengan Indra Q pada saat merekam lagu tersebut. Indra Q saat itu menggergaji salah satu kursi yang terdapat di Jackson Studio hingga terbelah dua. SLANK juga masih mengajak beberapa Musisi dalam penggarapan album PISS yang kemudian menjadi jargon SLANK untuk meneriakkan perdamaian di setiap penampilanny tersebut. Lagu berjudul 'Tepi Campuhan' SLANK dibantu oleh Rere yang memainkan salah satu Perkusi, yaitu Jimbe. Rere merupakan drummer dari grup musik Grass Rock, dan saat ini tergabung dalam grup musik Black Out. Dengan mengandalkan lagu 'Mau (Beli) Tidur) dan Kirim aku bunga, SLANK pun berhasil meraih penghargaan BASF Selling Album 1992-1993 kategori Rock Alternatif. 
Selepas album tersebut, SLANK mengalami permasalahan dengan Boedi Soesatio yang merupakan Produser SLANK saat itu. Dampak dari perselisihan tersebut adalah keputusan SLANK untuk melakukan reformasi dengan berdiri sendiri. SLANK memilih jalan baru dalam bermusik, yakni menjadi indie label tepatnya pada tahun 1994. Selepas dari Boedi Soesatio, akhirnya SLANK menggaet salah seorang yang dekat dengan mereka dan juga merupakan mantan Personil SLANK, yaitu  Denny BDN (Bang Denny) untuk mengurusi Manajemen yang mengurusi segala urusan SLANK yang diberi nama Pulau Biru Production. Seperti yang kita ketahui bersama, Pulau Biru merupakan salah satu judul lagu yang terdapat di album Kampungan, dan menjadi nama untuk Komunitas anak Potlot. Selain itu, SLANK juga mengusung bendera rekaman baru, yakni 'Piss Record'.
Dengan berdiri sendiri, SLANK terus berusaha untuk tidak mengecewakan Slankers. Dengan bermodalkan uang sendiri, SLANK mempearsiapkan album ke - 4nya dengan melakukan penyegaran yaitu melakukan prosses rekaman di 3 tempat berbeda, yakni di Pondok Nurul (Puncak, Jawa Barat), Cibubur, dan bangunan bekas sekolah milik Bunda Iffet yang terletak di Jalan Potlot. Bangunan bekas Sekolah tersebut direlakan oleh Bunda untuk dibongkar dan dibangun ulang menjadi studiio untuk SLANK melakukan rekaman. Bagi yang ingin mengetahui bagaimana proses pembuatan album yang pada akhirnya diberi judul 'Generasi Biroe' ini, bisa melihat sendiri kronologi yang diilustrasikan oleh Dimas Jay yang terdapat dalam cover album yang logo depannya dibuat oleh Bongky ini. Dengan memperkenalkan  lagu 'Kamu Harus Pulang', album ini pun medapat Penghargaan Double Platinum album dalam BASF Awards, untuk kategori penjualan album Rock terlaris tahun 1994 - 1995. Selain itu, salah satu lagu berjudul 'Terbunuh Sepi' yang video klipnya disutradarai oleh Gusti Hermansyah dari Djerit Sinema ini juga berhasil meraih Penghargaan sebagai Video Klip Favorit dari VMI (Video Musik Indonesia) 1994/1995 dan Video Klip Terbaik Sepanjang Tahun 1995/1996.
Meski para Personil SLANK masih diselimuti barang haram narkoba, namun SLANK masih bisa menunjukkan profesionalismenya dengan kembali mengeluarkan album baru. Album ke - 5 SLANK ini diberi judul 'Minoritas' dengan lagu 'Bang Bang Tut' sebagai lagu andalan. Video klip untuk lagu Nyonyo Esha yang menampilkan para Personil SLANK serasa berada di dunia ini, berhasil mendapatkan Penghargaan sebagai Video Klip Terbaik dari aVMI (Vide Musik Indonesia) Tahun 1995/1996. Di album ini juga terdapat sebuah lagu berjudul 'Tut Wuri Handayani' yang merupakan kisah anak sekolah. Selain itu, terdapat pula sebuah lagu yang di dalamnya hanya diisi oleh suara Bimbim seorang yaitu lagu 'Bidadari Penyelamat'. Keunikan yang terdapat di album ini adalah lirik yang tertempel dicovernya yang ditulis terbalik. Jadi dibutuhkan sebuah cermin untuk membaca lirik lagu di album Minoritas ini.
Lama kelamaan, pengaruh barang haram yang menyelimuti para Personil SLANK semakin membuat mereka tidak terkendali. Aroma keretakan antar Personil SLANK mulai terlihat setelah dirilisnya album Minoritas tersebut. Masing - masing Personil kerap mengalami perselisihan dan menunjukkan sikap apatis atau tidak peduli. Selain itu, masing – masing personil SLANK juga memiliki kesibukan sendiri yang semakin membuat mereka kurang membagi waktu untuk SLANK. Kekompakan antar Personil SLANK semakin tidak bisa dipertahankan. Hingga pada akhirnya, Bimbim selaku leader memutuskan agar SLANK vakum untuk beberapa saat untuk membangun kembali keserasian antar Personil. Namun tanpa diduga, dalam masa vakum tersebut Bimbim melayangkan surat pemecatanya kepada 3 Personil SLANK yaitu Bongky, Indra Q, dan Pay. Formasi 13 yang begitu solid, dan sering dibilang formasi ajaib dan menciptakan beragam fenomena itu pada akhirnya harus bubar juga.


SLANK TRANSISI
Kalau sebelumnya perubahan formasi SLANK tidak terlalu mengkhawatirkan karena pergantian Personil di tubuh SLANK memang kerap terjadi, sangat jauh berbeda dengan SLANK formasi 13 ini. Kepergian Bonky, Indra Q, dan Pay membawa pengaruh sangat besar untuk SLANK. Bahkan, banyak sekali yang memperkirakan masa keemasan dan kejayadian SLANK akan berakhir sampai di sini.
Bagaimana tidak, saat itu Personil yang masih tersisa di tubuh SLANK hanya Kaka dan Bimbim ditambah lagi, hingga saat itu masih diselimuti jerat hitam barang haram Narkoba. Pada awalnya, Bimbim justru berniat untuk membubarkan SLANK karena segala keterpurukan yang dialami saat itu. Namun, niatan tersebut terpaksa dibatalkan karena melihat reaksi keras dari para Slankers yang menginginkan Bimbim untuk terus melanjutkan karir SLANK yang seakan telah menjadi candu untuk mereka. Lebih parahnya, Salah satu Slankers bahkan mengirimkan surat bertinta darah kepada Bimbim yang di dalamnya berisi ancaman akan membunuh Bimbim apabila SLANK dibubarkan. Tak hanya itu, selain berurusan dengan Slankers, SLANK juga masih memiliki hutang dengan pihak Distributor perihal album yang wajib dibuat oleh SLANK. Dengan segala tenaga dan usaha yang tersisa, Bimbim dan Kaka pun mencoba untuk mempertahankan SLANK. Untuk mengatasi segala permasalahan tersebut, SLANK pun mencari Pemain pengganti untuk mengisi kekosongan yang ditinggalkan 3 Personil sebelumnya.
Slankers juga terus memberi dukungan kepada SLANK dengan kehadiran mereka di Potlot bersama anak - anak Komunitas Pulau Biru lainnya. Akhirnya SLANK merekrut Reynold dan Ivanka yang merupakan salah satu anak nongkrong di Gg.Potlot untuk menjadi additional Player SLANK saat itu. Kemudian mereka pun melakukan proses rekaman untuk merampungkan album berikutnya. Berkat kesabaran dan segala usaha, SLANK pun menelurkan albutm terbaru pada bulan Februari dengan judul yang menggambarkan keadaan mereka saat itu, yaitu 'Lagi Sedih'. Keunikan yang terdapat di album ini adalah, hilangnya salah satu lirik lagu di antara lirik lagu lain yang menggunakan gaya tulisan tangan. Selain itu, SLANK juga tidak memuat daftar lagu seperti yang biasanya dilakukan. Dimulai sejak album ini pula SLANK menyelipkan bonus untuk setiap pembelian album asli yang berupa sebuah Tas Karung SLANK.
Lagi sedih merupakan album SLANK yang berisi lagu - lagu penuh kegalauan, namun tetap pada prinsip SLANK sejak awal yaitu Punya Sikap. Lewat lagu andalan yang bertemakan kritik sosial ala SLANK berjudul 'Tong Kosong', serta salah satu lagu bertema cinta yang berjudul 'Foto Dalam Dompetmu' yang saat ini telah diaransemen versi akustik dan terdapat di album I SLANK U, dan lagu 'Maafkan' jilid 2 yakni lagu 'Koepoe Liarkoe'. Seperti yang kita ketahui sebelumnya, lagu 'Maafkan' pada awalnya diberi judul 'Kupu Malamku', namun karena permintaan Boedi Soesatio yang saat itu menjadi Produser SLANK, maka SLANK merubahnya menjadi 'Maafkan'.
Berkat meluncurnya album ke - 6 ini, SLANK mulai kembali memperkenalkan diri dengan manggung dari acara Kafe, hingga acara Kampus seperti layaknya SLANK baru berdiri. Slankers yang mengetahui hal tersebut akhirnya mulai berdatangan kembali ke Potlot dan SLANK pada akhirnya meraih kepopuleran kembali di blantika musik Indonesia dengan tayangnya video klip lagu 'Tong Kosong' serta 'Foto Dalam Dompet' di berbagai stasiun radio dan televisi. Tawaran demi tawaran untuk manggung pun berdatangan untuk SLANK. Hingga pada akhirnya salah satu Produk rokok yaitu Star Mild mengajak SLANK untuk melakukan Tur konser di berbagai kota di Indonesia. Tapi sebelum tur konser yang bertajuk 'Star Mild Music SLANK tur Generasi Biru Anti Tawuran' tersebut selesai, SLANK kembali mendapat masalah. Kali ini datang dari salah satu additional Player SLANK yang memainkan instrumen gitar yaitu Reynold.
Reynold diketahui merasa cemas karena Slankers kurang menerima dirinya menggantikan posisi Parlin Burman atau Pay. Alhasil, sepulang dari konser SLANK di Tangerang yang berakhir dengan kericuhan, esok harinya secara tiba - tiba Reynold mengirimkan surat pengunduran diri kepada Manajemen SLANK yaitu Pulau Biru Production. SLANK pun terkejut dengan keputusan Reynold. Bunda Iffet yang mengetahui hal tersebut juga membantu dengan menghampiri Reynold ke rumahnya untuk membujuk Gitaris yang sekarang menjadi gitaris grup musik Cozy Republic itu untuk mengurungkan niatnya hengkang dari SLANK sekedar untuk menyelesaikan sisa tur nser yang telah disepakati. Namun sayang, usaha Bunda tersebut tidak dapat mengembalikan Reynold karena Reynold memilih untuk tidak menemui Bunda yang datang ke rumahnya. Bukan hanya Reynold, Ivanka juga mengalami rasa kecemasan karena telah menggantikan posisi Bongky. Bahkan pada salah satu kesempatan, Ivanka meminta maaf secara terbuka di depan Slankers karena telah menggantikan Bongky dan berharap Slankers dapat menerima kehadiran Ivanka. Seiring dengan berjalannya waktu, lama kelamaan Slankers pun tidak mempermasalahkan pergantian Personil di tubuh SLANK. Yang terpenting bagi mereka adalah, SLANK tetap hidup.
Karena SLANK masih ada hutang manggung yang harus diselesaikan, pada akhirnya Manajemen Pulau Biru memutuskan untuk segera mencari pengganti Reynold. Pada awalnya Ivanka mengusulkan nama Abdee Negara yang merupakan teman satu band-nya sewaktu di Flash Band. Selain itu, Abdee juga merupakan salah satu Musisi Pendukung untuk Penyanyi solo Conny Constantia, Eki Lamoh, Gideon Tengker, Ermy Kulit, dan Michael Meer (SKEET). Abdee juga diketahui pernah bergabung dengan beberapa grup musik seperti Interview band bersama Hengky Supit 'Whizzkids', DOR Band bersama Wawan & Michael Meyer 'Sket, dan grup musik lainnya. Abdee pun memenuhi undangan Ivanka untuk datang ke Potlot guna bertemu dengan Personil SLANK lainnya. Tapi diluar rencana, ternyata hadir pula salah satu gitaris yang diketahui baru saja menyelesaikan Sekolah bermusiknya di Negeri Paman Sam yaitu Moh.Ridwan Hafiedz yang akrab disapa Ridho. Ridho merupakan mantan personil grup musik Last View Minutes yang kemudian membantu Musisi - Musisi Tanah Air seperti Vina Panduwinata, Vonny Smlang, Nita Tilana, dan Nugie. Ridho hadir ke Potlot untuk memenuhi undangan Lulu Ratna adik dari Gugun Gondrong yang saat itu berperan sebagai Road Manager SLANK. Karena mereka datang secara bersamaan, SLANK pun memutuskan untuk mengaudisi Abdee dan Ridho dengan meminta mereka untuk menghafalkan petikan gitar lagu - lagu SLANK. Karena keduanya memang jagoan Musik, tantangan tersebut dapat dilewati dengan mudah. Akhirnya SLANK memutuskan memakai keduanya sekaligus untuk membantu menyelesaikan sisa tur konser SLANK.
Sama halnya seperti Ivanka dan Reynold yang merasa memiliki beban mental setelah bergabung di SLANK. Terlebih Slankers kerap membandingkan duo Gitaris ini dengan Pay. Namun Ridho dan Abdee pun tersadar, kalau terus memikirkan hal ini, pastinya mereka bisa stress. Maka mereka pun menjauhkan pemikiran tersebut dan terus berusaha agar Slankers dapat menerima kehadiran mereka di SLANK. Setelah tampil di beberapa tempat ketika menyelesaikan sisa tur konser, SLANK pun merasa memiliki kecocokan dengan Abdee dan Ridho. Proses adaptasi tersebut berakhir dengan peresmian SLANK Formasi 14 ketika SLANK hendak tampil di Konser Akbar Supergrup di Ancol, Jakarta pada bulan Desember 1997. Formasi yang dikenal dengan sebutan SLANK 7 ini pun siap membangkitkan kembali nama SLANK.


METAMORFOSLANK
Tahun 1997 formasi baru Slank atau formasi ke – 14 akhirnya diresmikan. Dengan susunan anggota Bimbim (Drum), Kaka (Vokal), Ivanka (Bass), Abdee Negara (Gitar), dan Ridho Hafiedz (Gitar) Slank tujuh membuka lembar baru.

Di luar dugaan,formasi ini sedikit banyak mampu menghapus bayang-bayang Bongky, Pay, dan Indra Q. Minimal, Slank dianggap bisa menemukan bentuk baru tanpa kehilangan ciri khas. Album baru bertitel ”Tujuh” pun dilepas pada Januari 1998 dengan mengandalkan single ”Balikin”. Lagu yang menandakan bahwa Bimbim, Kaka, dan Ivanka ingin rehat dan sehat dari ketergantungan mereka terhadap narkoba. Ditambah dengan Abdee dan Ridho yang benar - benar bersih dari narkoba, semakin menguatkan niat mereka untuk sembuh. Album pertama kalinya yang diisi oleh Abdee dan Ridho tersebut berhasil terjual satu juta copy hanya dalam hitungan minggu. Di tahun ini pula Bunda Iffet selaku ibunda dari Bimbim mengambil alih jabatan menjadi Manajer Slank dengan tujuan untuk semakin mendekatkan diri terhadap para personil Slank dan berniat membantu penyembuhan mereka.

Mei 1998, Slank kembali melepas album terbaru yang diberi judul ”Mata Hati Reformasi”, seiring dengan reformasi yang telah terjadi di Indonesia setahun kemudian. Dengan hits single “Ketinggalan Jaman”, kali ini Slank tampil jauh lebih garang dari album sebelumnya. Kegusaran anak muda melihat reformasi yang makin hari makin tidak jelas, menjadi tema sentral. Slank juga menyelipkan lagu "Siapa Yang Salah" di album ini, setelah sebelumnya lagu tersebut mendapat pencekalan. Bukan hanya itu,Slank juga mengaransemen lagu daerah dan memberinya judul "Punk Java".
Bendera Slank semakin gagah berkibar. Tahun 1998 Slank juga menyelenggarakan konser dengan judul ”Konser Piss 30 Kota” yang kemudian direkam secara live dan dijual ke pasaran. Album live kompilasi ini banyak mengambil lagu-lagu Slank yang bertemakan politik yang dibawakan pada konser tersebut dan hampir di setiap lagu, ada sedikit ”ceramah” dari Kaka maupun Bimbim ketika konser berlangsung. Slank juga memberikan bonus dua buah lagu baru untuk album ini, yakni ”Pintu” dan ”Makan Gak Makan”. Selain Album live tersebut, pada tahun yang sama Slank juga menelurkan album VCD Karaoke yang diberi judul “X-1 dan X-2″.
Tahun berikutnya yakni 1999 Slank merilis double album dengan judul ”999+09” yang merupakan sebuah gebrakan dahsyat bagi musik Indonesia. Ada total 27 lagu yang dibuat untuk album yang dibentuk dalam dua versi yaitu versi abu-abu dan versi yang biru ini. Album 999+09 versi yang biru memiliki single ”Bintang Kesiangan” dan ”Anak Mami”, sedangkan versi abu-abu memiliki single ”Orkes Sakit Hati”, ”Ngangkang” serta ”Malam Minggu Lagi”. Dalam album ini pula untuk pertama kalinya Slank membuat lagu berbahasa Inggris dan keunikan di album ini adalah Slank tidak menyertakan lirik lagu di dalam albumnya melainkan meletakkannya di situs resmi Slank di http://www.Slank.com.
Bonus dari album ini adalah sebuah kantong kecil (seperti saku celana jeans dengan logo Slank) yang bisa dipakai di ikat pinggang. Keluarnya double album ini juga semakin membuktikan bahwa Slank masih dapat bertahan dan semakin mempertegas komposisi formasi ke – 14 mereka.
For Some Info : Bimbim akhirnya menemukan Bidadari Penyelamatnya yaitu Renny Setiawati dan Setelah merilis album kembar ini, Bimbim menikahi wanita keturunan Aceh tersebut pada 22 Oktober 1999. Saat ini, Bimbim dan Renny telah memilikii dua orang anak yaitu Mezzaluna D'azzuri dan Tallulah Alami.
Memasuki tahun 2000, kaka, Bimbim, dan Ivanka yang terjerat narkoba akhirnya menyatakan diri telah sembuh. Tahun berikutnya yakni 2001, Slank sudah benar-benar sehat dan kemudian merilis album “Virus” dengan cover album sesosok tubuh wanita dengan tato logo Slank di perutnya. Wanita tersebut adalah mantan isteri H.Rhoma Irama yaitu Angel lelga atau yang kini lebih dikenal dengan nama Angelique. Lagu andalan di album ini adalah “Virus”, “Jakarta Pagi Ini”, dan “#1” serta tak lupa Slank menghadirkan lagu bertema sosial di album yang covernya terdapat foto personil Slank bertelanjang dada ini.
Keprihatinan Slank tentang pembabatan hutan juga bisa ditangkap lewat lagu “Lembah Baliem”, bahkan Slank memasukan lagu daerah asal tanah Papua “Yamko Rambe Yamko” di akhir lagu tersebut. Pada lagu “#1” dan “Symphaty Blues”, Slank untuk pertama kalinya memasukkan unsur orkestra di lagunya. Erwin Gutawa digaet untuk membantu mengisi unsur orkestra terebut. Lagu #1 itu sendiri sengaja dipersembahkan untuk Bunda Iffet yang mampu membantu Slank. Terbebas dari jeratan narkoba. Bonus untuk pembelian album adalah sebuah tato logo Slank dan sebuah kalender mini.
Sukses album “Virus”, Slank langsung mengadakan konser Virus Road Show 22 Kota di Indonesia dan hasil livenya sendiri bisa dilihat dan didengar di album yang diberi judul “A Mild Live Slank Virus Road Show” dengan tambahan satu buah lagu baru yang berjudul “I Miss You But I Hate You”. Dalam versi kaset album ini, terdapat rekaman permainan solo dari Abdee, Ridho, dan Ivanka. Dalam versi VCD, terdapat rekaman terjadinya kericuhan ketika konser yang berhasil diredakan oleh Slank. Slank juga mneyelipkan bonus untuk album ini, yakni sebuah “Koran Koranan Slank” yang akhirnya ditetapkan sebagai media penyampaian informasi terhadap Slankers yang bisa didapatkan secara berkala setiap satu bulan sekali. Pada akhirnya, tabloid yang awalnya "Koran koranan" tersebut bermetamorfosis menjadi Koran Slank atau Kans. Sebelum Koran Slank, ketika formasi ke - 13 Slank juga membuat sebuah tabloid yakni "Buletin Slank". Nama buletin sendiri dipakai sebagai simbol agar para Slanker melingkari (buletin) jadwal kegiatan Slank di kalender kegiatan mereka masing-masing.
For Some Info : Untuk saat ini, Koran Slank atau Kans masih dalam masa vakum, jadi untuk menyampaikan informasi terbaru tentang Slank, Slankers dapat melihatnya di website resmi Slank di http://www.Slank.com
Seperti tidak mengenal lelah, Slank lagi-lagi merilis album studio kesebelas nya yang diberi titel “Satu-Satu” pada tahun 2003. Lagu bertajuk “Bulan dan Bintang”, ”Gara-gara Kamu”, dan ”Jembatan Gantung” menjadi hits untuk album yang covernya berlatar belakang lautan ini. Uniknya, dalam video klip Jembatan Gantung personil Slank sama sekali tidak muncul. Video klip itu hanya menampilkan artis – artis muda yang saat itu sedang naik daun, seperti Marshanda dan Angel Karamoy saja. Lagu Bulan dan Bintang juga masuk dalam soundtrack film ”Novel Tanpa Huruf R” dan bonus yang diselipkan di album ini adalah sebuah kondom, sebagai simbol keikutsertaan Slank dalam mendukung kampanye anti HIV/AIDS. Kesuksesan album ke sebelas ini juga diikuti dengan penghargaan AMI Award lewat kategori Album Rock Terbaik.
Setelah meluncurkan album “Satu-Satu”, Slank kemudian menyelenggarakan konser keliling bertema ”Satu-Satu Live Tour” di kota-kota Indonesia. Beberapa lagu dalam konser tersebut kemudian dimasukkan ke dalam album live ketiga Slank yang diberi judul ”Bajakan”. Bajakan adalah bentuk kegelisahan Slank terhadap para pembajak yang dengan mudah dan gampangnya mencuri hak cipta seorang pemusik. Ada tiga lagu baru yang dimasukkan di album yang bercover "Slank masuk penjara" ini. Lagu berjudul ”That’s All” yang direkam pada konser ”Satu-Satu Live Tour” menjadi single, disusul ”Bendera 1/2 Tiang” yang direkam di studio ”Parah” dan juga lagu hasil kolaborasi dengan group musik dari Korea Selatan berjudul ”South Asia”. Lagu South Asia ini direkam secara live bersama “Yoon Band” grup musik asal Korea dan lagu ini juga pernah dibawakan saat Slank bermain di Korea dan Yoon Band pun ikut berkolaborasi di lagu “I Miss You But I Hate You” milik Slank yang direkam pada acara “Impresario”. Ada juga lagu dimana Slank berkolaborasi dengan raja dangdut ”Rhoma Irama” di lagu “Balikin” dan hasil konser slank “Tiga Dimensi” pun dimasukkan kesini. Pada ending album Bajakan terdapat “Sumpah Anti Pembajak” yang dideklarasikan Slank dan Slankers se-Indonesia. Slank juga menghadiahkan sebuah pick gitar untuk pembelian album Bajakan yang Orisinil ini.
Setelah membajak karya sendiri, memasuki tahun 2004 Slank menggelar konser bersama grup band NAIF dengan tajuk “Road to Peace” 24 Kota. Yang menarik dari konser ini adalah, Slank membawakan lagu-lagu baru yang belum pernah dibawakan dan hasil lagunya direkam secara live dan dijadikan album Slank berikutnya.
Lagu yang dibuatkan untuk para Slankers yakni “Mars Slankers”, dan lagu “Salah” menjadi jagoan di album ini. Dalam klip lagu ini hanya terdapat beberapa Slankers yang sedang mengendarai mobil sambil mendengarkan album terbaru Slank ini, jadi personil Slank lagi - lagi tidak dimunculkan sama sekali. Selain itu,sebuah karya dari “Mochtar Embut” berjudul “Mars Pemilu” dengan aransemen rock versi Slank, juga dimasukkan di album yang terdapat sebuah lagu untuk seorang teroris yakni Amrozi ini.
Album ini juga disebut sebagai album live pertama di dunia. Walaupun sudah pernah ada yang merekam full album secara live seperti “Greateful Dead” dan “Blues Traveler", namun band tersebut tidak merekam nya di atas panggung seperti yang dilakukan Slank. Untuk pematangan konsep, Slank pun tidak ragu dan malu untuk menyewa sebuah studio ketika Slank berada di kota tempat mereka akan show untuk konser Road To Peace tersebut. Bonus yang diselipkan di album ini adalah sebuah poster dan masker berlogo peace yang di desain oleh salah seorang Slankers.
Pada tahun 2004 ini juga Slank terpilih untuk tampil di acara “MTV Asia Aid” sebagai wakili dari Indonesia di Thailand dan Slank membawakan sebuah lagu yang diambil dari album “Satu-Satu” yaitu “Karikatur”. Selain Slank, musisi lain yang tampil di event bertaraf internasional tersebut adalah Simple Plan, Rain, Siti Nurhaliza, Namie Amuro, Jay Chou, dan Hoobastank. Masih di tahun 2004, lagi-lagi Slank merilis sebuah album baru yang diberi judul "PLUR" yang merupakan singkatan dari kata “Peace, Love, Unity, Respect”, sebuah semboyan baru Slank. Di album ke – 13 ini Slank mengandalkan lagu ”Ku Tak Bisa”, “Biru”, dan lagu “Juwita Malam” yang merupakan lagu lawas ciptaan "Ismail Marzuki" yang telah diaransemen ulang oleh Slank dan dibuatkan dua versi yakni Blues dan Punk. Bersama salah satu lagu di album yang sama yakni lagu “Biru”, Juwita Malam juga masuk sebagai lagu pengiring film ”Banyu Biru”. Slank juga memberikan sebuah stiker dan poster kalender sebagai bonus pembelian album ini, dan selain itu album “PLUR” masuk sebagai album gitar rock terbaik bersama grup band Gigi, Edane, dan Netral versi majalah ”GitarPlus” pada tahun 2005. Alasannya adalah karena permainan gitar Abdee dan Ridho cenderung blues dan rock ‘n roll yang menyaru ke permainan gitar rock modern.
Desember 2004 Indonesia menangis karena terjadi bencana Tsunami di Aceh. Bencana Aceh tersebut lantas dijadikan destinasi oleh Slank untuk mengumpulkan dana dan memberikan sumbangan di tengah-tengah promo album PLUR. Maka di awal tahun 2005, Slank dan Iwan Fals diajak “Deteksi Production” untuk menggelar konser di 27 Kota di Indonesia dengan tajuk “Bersatu Dalam Damai”. Slank dan Iwan Fals berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp.2,9 Milyar yang akan disumbangkan untuk korban bencana alam Tsunami di Aceh dan sekitarnya. Target dari Deteksi dan A Mild adalah Rp. 3 Milyar sehingga total dana yang terkumpul sebelumnya, dibulatkan menjadi Rp. 3 Milyar dan disumbangkan ke Aceh.
Tak lama setelah itu,Slank didaulat oleh MTV Indonesia menjadi Icon dari MTV. Saat itu Slank berhasil mengalahkan saingan lainya diantaranya grup band Dewa dan Chrisye. Malam penganugerahan gelar tersebut diselenggarakan di TMII Jakarta dan musisi yang hadir disitu membawakan lagu Slank di depan para personil Slank. Ketika di tahun 2005 ini pula Slank untuk pertama kalinya show di Korea Selatan tepatnya tanggal 7 Oktober 2005, Slank bermain di kota Gwangju lewat undangan ”The May 18 Memorial Foundation” untuk tampil dalam acara yang diberi judul ”Echo of Music Concert”. Slank membawakan dua buah lagu yaitu ”Bang Bang Tut” dan ”Virus (English Version)”. Dalam acara ini pula Slank juga bertemu kembali dengan ”Yoon Band”, musisi Korea yang pernah berkolaborasi dengan Slank dan menghasilkan sebuah lagu yang masuk ke dalam album mereka masing-masing.
Di penghujung tahun 2005, Slank kembali merilis sebuah album studio ke – 14 nya yang diberi titel ”Slankissme”. Slankissme sendiri merupakan sebuah ambigu kalimat dari ”Slank Kiss Me, Slank Is Me, dan Slankisme”. Dalam album ini terdapat ”Manifesto Slank, 13 Ajaran Nggak Sempurna” yang harus diketahui oleh para Slanker dan Slank mengharap Slanker mengerti dan menjalani nya. Dikatakan Nggak Sempurna, karena Bimbim yang menciptakannya mengatakan kalau Kesempurnaan itu hanya milik Tuhan. Single dari album ini adalah SBY, singkatan dari ”Sosial Betawi Yoi” yang berirama Betawi dan Slank juga membuatkan video klip untuk jadi single berikutnya, yakni lagu "Gak Ada 2 Nya" dan “Yang Manis”. Dalam klip lagu Gak Ada 2 Nya, lagi lagi para personil Slank tidak muncul. Yang ditampilkan hanya video kartun animasi yang menggambarkan kesetiaan seorang pasangan. Bonus dari album bercover ilustrasi lagu Slankissme ini adalah gantungan hp Slank.
Awal tahun 2006, Slank berkesempatan berangkat ke Jepang untuk konser di negeri matahari terbit itu. Konser pada tanggal 2 Januari itu bertujuan untuk acara ”Charity for Sumatra”. Tahun 2006 ini bisa dibilang tahun tersibuk Slank dimana pada tahun tersebut, Slank melakukan promo untuk album Slankissme sekaligus menjalani tour di beberapa kota di Jawa Barat dan Banten dalam rangka konser ”Ngedjinggo Bareng Slank” dan melakukan kegiatan bhakti sosial. Bukan hanya itu, pada tahun ini pula Slank merilis ”Album Slank Since 1983” di Malaysia dan promo di negri Jiran tersebut. Masih di tahun yang sama, Slank juga mampir ke Amerika untuk mengisi acara di 5 tempat live house di beberapa kota di Amerika berkat undangan para mahasiswa disana. Hal itu dijadikan kesempatan untuk membawa CD demo album Slank yang telah ditranslate ke bahasa Inggris, agar albumnya bisa rilis di luar negeri dan 'Go International'. Kesempatan emas itu pun hadir tatkala Slank mengundang dua produser di konser mereka, yang satu dari Amerika dan satu lagi dari Kanada. Yang pertama adalah ”Blues Saraceno” mantan gitaris group band ”Poison”, yang juga guru gitarnya Ridho ketika menuntut ilmu di Musician Institute Hollywood. Dan yang satunya lagi adalah seorang produser dari Kanada yang juga hadir bersama vokalis dari group Crowned King, Shawn Frank, yang pernah berkolaborasi dengan Slank ketika konser Soundrenaline tahun 2005 di Bali. Mereka berdua tertarik dengan Slank, namun pada akhirnya Slank lebih memilih Blues Saraceno.
Begitu terbang ke Amerika Slank kembali menjadi band underground atau band yang belum dikenal oleh siapapun, karena ini adalah kali pertama Slank tampil di Amerika. Ketika di Las Vegas, Bimbim juga sempat membuat sebuah lagu berjudul "Sin City" yang hasilnya ada di album berikutnya. Sepulangnya dari Amerika tahun 2007, Slank kembali mengeluarkan album studio dengan titel ”Slow But Sure”. Inilah album yang bisa dibilang ”jawaban” bagi para pendengar musik terutama Slanker, karena banyak sekali yang meminta Slank untuk bermain akustik/unplugged. Di album ini, Slank ermain sangat sederhana. Tidak ada bunyi bising dan yang ada hanyalah suara-suara bersahabat dari perkusi, gitar akustik, dan selingan harmonika. Di album ini terdapat lagu ”My Scooter Love” yang diciptakan oleh Kaka dan di dedikasikan khusus untuk penggemar Skuter asal Italia. Ada juga lagu berjudul ”Lapindo” yang mengkritisisasi pengeboran yang dilakukan PT.Lapindo dan menyebabkan semburan lumpur di kota Sidoarjo Jawa Timur. Selain itu, dalam album ini juga ada sebuah hidden track yaitu lagu berjudul “Lilo”. Lagu ini tidak bisa di dengar di album tersebut tapi liriknya terdapat di booklet album dan lagu ini bisa didengar di situs game online Slank pada waktu itu, yaitu LiloCity. Untuk memenuhi permintaan Slanker Malaysia, maka Slank membuatkan video klip untuk semua lagu di album ini dan dikemas dalam bentuk VCD. Single di album ini adalah lagu “Cinta?”, “Slalu Begitu”, dan “Sejak Kau Benci” dimana proses pembuatan klipnya tidak memakan waktu lama, jadi Slank kejar tayang bikin video klip. Bonus untuk pembelian album ini adalah sebuah celana dalam Slow But Sure. Jadi apabila membeli kaset atau CD akan mendapatkan CD juga.
Masih di tahun 2007, Slank mendapat kesempatan untuk mengisi original soundtrack dari film “Get Married”. Album OST.Get Married sendiri berisi 2 lagu baru, “Pandangan Pertama” (lagu lawas milik A. Rafiq) yang diaransemen ulang oleh SLANK dan dinyanyikan bersama “Nirina Zubir”, salah satu pemain film Get Married dan 1 lagu baru lagi berjudul “Kuil Cinta”, yang merupakan lagu Slank yang paling di sukai Ustadz Jefri Al Buchori. Ditambah 8 lagu lama yang diambil dari beberapa album Slank. Di tahun yang sama,Slank meraih hasil dari CD demo yang dibawa ke Amerika tahun 2006. Akhirnya Blues Saraceno bersedia untuk menjadi produser Slank untuk perilisan album internasionalnya. Lantas Slank kembali berangkat ke Negeri Paman Sam itu untuk melakukan proses rekaman di Studio “City Sound’. Blues Saraceno yang juga mantan guru gitar Ridho ini memberi banyak sekali masukan dan idenya kepada Slank. Selesai rekaman album barunya di Amerika, Slank kemudian pulang ke Indonesia dan ketika di rumah, Slank kedatangan tamu dari Jepang yakni grup band “The Big Hip”. Kedatangan grup musik jepang yang hanya menyisakan dua orang personil yaitu Mikio Shirai/Keybord, dan Tetsuya Kajiwara/Drum ini adalah untuk mengajak Slank jamming bareng. Kemudian Slank dan The Big Hip pun sepakat untuk membuat sebuah album kolaborasi.
Proses rekaman segera berlangsung di Parah Studio antara 30 Oktober-2 November 2007 dengan 12 lagu yang bermayoritas nada cinta Slank. Awal tahun 2008 album kolaborasi “Slank-The Big Hip” dilepas di pasar musik Indonesia dengan 3 bahasa di dalamnya, yakni bahasa Indonesia, Jepang, dan bahasa inggris. Lagu “Seperti Para Koruptor” serta “Kilav” menjadi single andalan album yang bercover pinggul wanita ini. Beberapa lagu berbahasa Jepang yang diciptakan bersama dengan The Big Hip adalah “Sora (Halilintar)”, “Yumede Areba II (Semoga Ini Mimpi)”, “Utaga Utaidasu (Lagu Mulai Bernyanyi)” dan “Yuwaku (Godaan)”. Keunikan 2 grup ini adalah, Slank merilis album berjudul The Big Hip di Indonesia. Sementara The Big Hip merilis album berjudul SLANK di Jepang.
September 2008, Slank kembali ke Amerika untuk merampungkan konsep album internasional mereka yang sebelumnya sudah direkam bareng Blues Saraceno. Setelah semua konsep matang, pada tanggal 30 September 2008 album bertitel “Anthem For The Broken Hearted” resmi diluncurkan di Amerika. Ada 10 lagu berbahasa Inggris dalam album yang berisi 5 lagu lawas yang diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris tersebut, yaitu “Devil In U (Gara-gara Kamu), “Caricature (Karikatur)”, “I Miss U But I Hate U”, “Virus”, dan “Too Sweet To Forget (Terlalu Manis)”. Serta 5 buah lagu baru, yaitu “Do Something”, “Drug Me Up”, “Love Cursed”, “Since You’ve Been Gone”, dan “Wake Up Tonight”. Setelah meluncurkan album baru tersebut, Slank kemudian melakukan tour promo di kota - kota di Amerika. Dimulai dari Los Angeles (25 Oktober), lalu di Chico California (12 November) lanjut ke Nevada (13 November) dan Hollywood (20 November). Di Indonesia sendiri, album “Anthem For The Broken Hearted” diluncurkan pada awal 2009 dengan bonus sebuah kaos berlogo album baru tersebut. Bermula dari album inilah konsep penjualan album pun mulai dirubah. "Slank nggak jualan album lagi" melainkan Slank menjual kaos dengan bonus sebuah album yang merupakan sebuah trik pemasaran untuk memerangi pembajakan. Desember 2008, bertepatan dengan hari ulang tahun Slank yang ke-25 tahun, bekerjasama dengan operator telekomunikasi Esia, Slank meluncurkan ”Hape Esia Slank” yang ditujukan kepada para Slankers. Peluncuran HP ini merupakan suatu kolaborasi dari operator telekomunikasi dan group band yang belum pernah dilakukan di Indonesia.
Setelah sukses melepas album baru berbahasa Inggris sekaligus bekerjasama dengan operator telekomunikasi dalam meluncurkan produk HP, di tahun 2009 Slank mulai menjajal dunia akting. Hasil pertemuan dengan Garin Nugroho, Slank akhirnya sepakat membuat film dengan judul “Generasi Biru”. Film Generasi Biru adalah sebuah film musikal tanpa dialog sebagai persembahan 25 tahun perjalanan musik SLANK, hasil kolaborasi tiga orang sutradara Garin Nugroho, John De Rantau dan Dosy Omar. Ide kreatifnya dibuat oleh Garin Nugroho yang terinspirasi dari lagu-lagu karya Slank selama 25 tahun sejak 1983-2008. Peluncuran film ini juga dibarengi dengan peluncuran album OST. Generasi Biru yang berisi 2 lagu baru berjudul “Slank Dance” dan “Monogami”. Untuk 13 lagu sisanya diambil dari album lama dengan komposisi 2 lagu live”Indonesiakan Una” dan “Mars Slankers” serta lagu dari album PISS ’94 yaitu “Cekal” yang di aransemen ulang.
September 2009, Slank kembali merilis album original soundtrack untuk film ”Get Married 2”. Dua lagu baru kembali dimasukkan yaitu “Plis” berduet kembali dengan Nirina Zubir dan “Cinta Kia”, 10 lagu sisanya kembali diambil dari album lama Slank. Tahun 2009 ini merupakan tahun terberat bagi Slank dimana beberapa rencana konser terpaksa dibatalkan karena sulitnya mendapatkan ijin dari pihak berwajib. Bahkan rencana pagelaran konser peringatan ulang tahun ke-26 pun yang semula akan digelar di PRJ Jakarta, lagi-lagi harus batal karena masalah perijinan. Faktor keamanan menjadi alasan, dan hal ini berlangsung hingga awal 2010.
Dalam kondisi ”pencekalan” manggung ini, Slank akhirnya memutuskan untuk lebih konsentrasi menyiapkan album baru. Alhasil, untuk pertama kalinya Slank meluncurkan mini album Jurus Tandur No.18 dalam bentuk gadget. ”Nexian”, sebuah produsen gadget terkenal bekerja sama dengan Slank meluncurkan ”HP Nexian Slank NX-G503” dimana dalam HP tersebut terdapat mini album terbaru Slank Jurus Tandur. Peluncuran album Slank kali ini telah memecahkan ”Rekor MURI” mengenai album pertama yang diluncurkan melalui media handphone. Nexian juga menjadi produsen HP pertama yang mengeluarkan HP sebagai media album musik. Pada Juni 2010, Slank memanjangkan mini album ”Jurus Tandur” menjadi full album "Jurus Tandur No.18. Jurus Tandur adalah singkatan dari ”Maju Terus Pantang Mundur”, sedangkan ”No. 18” adalah pertanda bahwa album ini merupakan album studio ke-18 Slank. Terdapat 17 buah lagu yang diramu dalam album Jurus Tandur ini dan Slank turut mengajak Model sekaligus Bintang Film ‘Fahrani’ untuk berduet di lagu yang berjudul ”Kukejar dan Kutangkap Kau (KKK)”. Selain itu, untuk mendukung Live Earth Run for Water” salah satu acara yang dibuat untuk mendukung penyelamatan air di Bumi, Slank membuat lagu berjudul ”Krisis Air” yang di akhir lagu terselip sebuah puisi yang dibacakan oleh mantan Miss Indonesia ”Nadine Chandrawinata”. Lagu yang berjudul sama dengan judul albumnya yakni ”Jurus Tandur”, menjadi lagu yang di andalkan untuk album ke 18 Slank ini diikuti lagi "Biar Happy" sebagai single berikutnya. Untuk lagu Cemburu.Com, kembali lagi Slank tidak menyertakan liriknya di dalam album. Lirik lagu Cemburu.Com dapat di lihat di Website Slank Slank.Slank.com. Apabila Slankers membeli kaos Jurus Tandur, maka akan mendapatkan album ini dengan cover yang berupa poster dan bisa dipajang di tembok kamar.

Tahun 2010 menjadi tahun kebangkitan Slank. Setelah mengeluarkan album baru, masalah perijinan konser pun sudah mulai gampang. Slank kembali naik panggung menyapa para Slankers. Bahkan, pada tanggal 21 Oktober 2010 bertempat di ”Usmar Ismail Hall, Jakarta”, ”Rumah Pohon Indonesia” dan ”Djarum Super” menghadirkan film ”Metamorfoblus” kepada media untuk pertama kalinya. “Metamorfoblus” adalah sebuah film dokumenter yang membahas kehidupan beberapa Slankers yang sangat dipengaruhi oleh Slank itu sendiri. Film ini disutradarai oleh Dosy Amar yang dahulu juga turut menyutradarai “Generasi Biru”. Melihat pengaruh Slank dalam kehidupan Slankers dan bagaimana Slankers menginterpretasikan lirik dari setiap lagu Slank dari sudut pandang mereka adalah sesuatu yang unik dan berbeda. Namun, itu bukanlah satu-satunya yang unik dari film dokumenter ini. Dengan band ikonik seperti Slank, film ini ternyata tidak dirilis ke jaringan bioskop komersil seperti film-film lainnya. Dalam gerakan bioskop alternatif ini, “Metamorfoblus” akan bergerilya ke tempat-tempat yang relatif layak sehingga pembuat film dan penonton film dapat bertemu dalam sebuah peristiwa bernama pemutaran film. Tujuannya adalah memberikan jembatan yang jauh lebih lebar, antara para pembuat film dan para penonton film. Sehingga bisa diapresiasi sebagai sebuah karya seni dan sebuah hiburan yang bisa menghasilkan nilai-nilai ekonomi.
Pada Desember 2010, dalam rangka ulang tahun Slank yang ke-27, Nexian kembali mengeluarkan handphone terbarunya yang bertemakan “Nexian-Slank 27th Anniversary”. Tidak jauh berbeda dari yang pertama, handphone ini juga mempunyai banyak fitur yang membuat para Slankers menjadi lebih dekat dengan Slank yaitu Slanker Messenger. Yang merupakan Pesan instant yang hanya bisa dilakukan sesama pengguna telepon genggam ini.
Memasuki tahun 2011, Slank mengeluarkan album terbaru yang jauh berbeda dengan album Slank sebelumnya. Tepatnya pada bulan April, Slank meluncurkan Album "Slank Party Nonstop Disco DJ Remix" hasil kolaborasi dengan para Disc Jokey dari 1ndepenc3 DJ. Persembahan untuk mata, telinga dan hidung bagi para Slanker diseluruh dunia. Sebuah album yang merangkum lagu - lagu hitsnya Slank dengan arrasement yang berbeda. Ide ini datang dari Amir yang merupakan mantan Jaddahnya Kaka yang sering pergi ke klub dan menikmati gemerlapnya dunia malam. Amir mengatakan kalau beberapa kali dia ke klub, para pengunjung di klub itu banyak yang meminta lagu Slank untuk dimainkan oleh homeband-nya. Akhirnya, timbullah ide untuk membuat versi remix lagu-lagu Slank. Maka, suatu hari dia membawa demo hasil remix itu kepada Bimbim yang menyambut ide itu dengan reaksi positif. Singkat kata, Amir mengumpulkan DJ yang sebagian besar datang dari Jakarta Utara untuk me-remix lagu itu. Para DJ yang mendapat kehormatan untuk me-remix lagu-lagu Slank itu adalah: Discomafia alias DJ Lotus Nadeak (“Virus”, “Seperti Para Koruptor”, “Orkes Sakit Hati”), DJ Auguts (“Jurustandur”, “Slankdance”), DJ Telly Alvaro (“Ku Tak Bisa”), DJ Rudhy’z DJ’R (“Pulau Biru”), DJ D’Jackerss (“Balikkin”), DJ Imam Hood (“SLANK.A.M. Burger”, “Kalo Aku Jadi Presiden”), DJ Abow Djail (“Bang Bang Tut”), DJ A Soen (“Terlalu Manis”, “Bang Bang Tut”), Dj Angga (“Kamu Harus Pulang”). Ide untuk membuat album seperti ini sebenarnya sudah ada dari dua tahun lalu, cuma baru kesampaian bulan Februari tahun 2011. Album Slank Party Nonstop Disco DJ Remix ini tak hanya dikeluarkan dalam versi kaset dan CD, tapi juga versi DVD yang setiap kemasannya berisi bonus hio alias aromatherapy. Di kemasan CD tertulis: Tutup jendela, matikan lampu, putar volume paling keras, nyalakan hio, rasakan apa yang terjadi. Salah satu alasan dibuatnya album ini juga agar Slank bisa tampil di klub, mengingat mereka sempat susah mendapat izin untuk tampil di lapangan terbuka.
Meski kondisi keamanan Papua kerap tidak kondusif, namun Slank justru tertarik dan tertantang untuk kembali hadir di depan Slanker Kota Jayapura. Alhasil pada  awal Oktober 2011 Slank tampil di hadapan ratusan Slankers di Ballroom Hotel Aston dalam rangkaian tour tahunan A Mild As You Like It. Slank tampil atraktif bersama Suku Biak, Papua secara spektakuler. Berawal saat segerombolan anak muda Papua dengan pakaian adat setempat membawa rumbai-rumbai, adegan itu dimulai. Mereka menancapkan sebuah topi rumbai-rumbai khas Papua itu ke kepala Kaka dan sontak membuat suasana semakin heboh. Ini adalah kali pertama Slank berkolaborasi dengan Suku asli Papua, dan Slank juga menyanyikan lagu Lembah Baliem bersama.
Ketika usia Slank mendekati 28 tahun. Slank mendapat sebuah kado yang pastinya terlalu manis untuk dilupakan oleh Bimbim, Kaka, Abdee, Ridho dan Ivan. kurang dari sebulan sebelum Slank merayakan ulang tahunnya di bulan Desember. Pada tanggal 1 November 2011, Slank tampil di Fort Canning Park, Singapura satu panggung dengan grup band Legendaris yang sangat di idolakan Kaka yaitu Whitesnake. Band dengan basis massa fanatik yang tersebar hingga di luar Indonesia ini menjadi satu - satunya band pembuka Whitesnake. Bagi Slank, ini bukan kali pertama mereka tampil di luar negeri. Sebelumnya, SLANK telah menjelajah lintas benua ke berbagai negara di Asia, Eropa dan Amerika. Sedangkan catatan konser di dalam negeri tidak perlu dipertanyakan lagi. Karena mulai dari kota-kota besar hingga kota terpencil, dimana perjalanan tur harus disambung dengan bus atau perahu motor seperti di pedalaman Kalimantan, sudah mereka datangi untuk bertemu dengan Slankers yang ada di pelosok. Bagai sebuah mimpi yang menjadi kenyataan. Begitulah yang diungkapkan Slank tentang konser di Singapura bersama Whitesnake ini. Negara kota ini memang selalu mendatangkan band kelas dunia untuk bermain di sini dan tentunya didukung dengan stage, sound system dan lighting yang spektakuler. Satu hal unik yang menjadi kesamaan antara Slank dan Whitesnake adalah, kedua band ini hanya menyisakan satu personel sejak kali pertama band mereka terbentuk. David Coverdale di Whitesnake dan Bimbim di Slank. Kedua band ini juga baru sekarang menggelar konser di Singapura.
Kesulitan mendapatkan izin menggelar konser kembali mengiringi karir bermusik Slank. Alhasil, pada bulan November 2011 Slank akhirnya menyabotase salah satu Stasiun Radio. Slank menjadi Penyiar di I-Radio Jakarta setiap hari selasa selama bulan November. Slank tidak hanya melakukan siaran, namun Kaka, Ridho, Ivanka, Abdee, dan Bimbim juga berbincang dengan pembahasan yang berbeda mengenai pemikiran Slank terhadap kondisi bangsa Indonesia. Tentunya Slank juga menghibur Slankers dan I-Listeners (panggilan akrab pendengar I-Radio) dengan membawakan secara live dan memutarkan lagu-lagu Slank. Namun yang unik adalah, Slank membawakan lagu-lagu yang kurang dikenal masyarakat luas.
Setelah itu, slank juga didaulat oleh Mantan Wakil Presiden Indonesia yaitu Jusuf Kalla sebagai salah satu duta Pulau Komodo untuk menjadi salah satu dari tujuh keajaiban dunia yang baru atau 7Wonders of Nature. Dalam rangka memperbanyak jumlah vote yang masuk agar Komodo dapat memenangkan kontes ini, Pendukung Pemenangan Komodo (P2K) yang diprakarsai oleh Abdee menyelenggarakan konser yang bertajuk Konser Pilih Komodo, di Rolling Stone Cafe, Jakarta Selatan.
Sebelumnya, pada akhir Oktober 2011 Slank juga berkunjung ke Pulau Komodo President New 7 Wonder of Nature Bernard Weber, Jusuf Kalla, dan Fadly "Padi.
Menjadi suatu kesedihan bagi Slank dan Slankers, dimana ketika hari ulang tahun Slank ke-28th tiba, Slankers harus kembali menelan kekecewaan. Pasalnya grup yang mereka idolakan ini gagal menggelar konser perayaan ulang tahunnya karena masalah perizinan. Namun Slank tak kehilangan akal, seperti yang dikatakan Kaka “Kita harus seperti air yang bisa mengalir ke mana aja, kalo gak bisa kesini ya kesitu”. Maka untuk sedikit mengobati kekecewaan Slankers yang telah datang ke Potlot pada hari H, Slank akhirnya menggelar acara nonton bareng film Metamorfoblus di Ragunan, Jakarta Selatan.
Pada awal 2012, Slank kembali bekerja sama dengan Garin Nugroho. Kali ini Garin mempercayai Slank untuk mengisi Soundtrack drama seri “Tim Bui", sebuah drama seri yang merupakan alternatif untuk mendidik para pemirsa televisi Indonesia di tengah maraknya program sinetron yang mewarnai layar kaca. Untuk soundtrack Tim Bui, Slank membuat lagu baru yang berjudul “Punya Cinta” dengan pengambilan gambar yang dilakukan di Benteng Van Der Wijck yang terletak di Gombong Jawa Tengah.
Masih di bulan Februari, Slank kembali menelurkan album. Tepatnya pada Februari 2012 Slank merilis mini album terbaru berjudul "I SLANK U". Dalam mini album penuh cinta Slank ini hanya tersedia 5 lagu, yang terdiri dari 2 lagu baru dan 3 lagu lama yang diaransemen akustik versi Slank.  Yang membuatnya unik adalah dalam proses penjualannya. Untuk mini album ini, Slank bekerja sama dengan salah satu restoran cepat saji yaitu KFC dan Slankers hanya bisa mendapatkan album ini di Outlet KFC di kota masing – masing. Selain beli ayam dapat Album, Slankers juga mendapatkan bonus berupa kepingan CD album Internasional Slank “Anthem For The Broken Hearted”.
Setelah 28 tahun melalang buana di industri musik, awal maret 2012 Slank mengumumkan bahwa grup band rock terbesar di Indonesia ini akan menggelar konser spesial sebagai bukti cinta terhadap Slankers. Pada awalnya konser spektakuler Slank ini akan digelar tanggal 12 Mei 2012 di MEIS Ancol, Jakarta Utara. Namun karena beberapa hal, konser yang bertajuk I SLANK U The Journey Of The Blue Island terpaksa dipindah ke Ritz Carlton - Pacific Place, Jakarta dan dimajukan menjadi tanggal 11 Mei 2012.
Dalam konser I SLANK U The Journey Of The Blue Island, Slank berhasil membius ribuan Slankers Wangi yang memadati Ballroom hotel Ritz Carlton - Pacific Place, Jakarta dengan menampilkan segala yang istimewa dan hanya terjadi di I SLANK U The Journey Of The Blue Island Concert. Setelah menyelenggarakan konser istimewa untuk para Slankers Wangi, Slank pun menjalani tur berkat ajakan salah satu produsen rokok yakni Djarum Coklat. Dalam tur Xtraligi 2012 Slank melakukan perjalanan spiritual bersama grup musik religi akulturatif yakni Ki Ageng Ganjur yang dipimpin oleh Dr.Al-Zastrouw, serta melakukan pertunjukkan musik kolaborasi Slank dan Ki Ageng Ganjur di 25 kota di Indonesia. Dalam event tahunan Djarum Coklat tersebut, Slank juga bersilaturahmi ke Pondok Pesantren yang berada di kota yang disinggahi Slank. Dalam penampilannya di konser Xtraligi ini, Slank juga tak hanya bernyanyi bersama Slankers. Slank juga mengajak Slankers untuk mengaji dan bershalawat bersama, dan Slankers juga mendapatkan virus religi melalui tausiyah Dr.Al Zastrouw di setiap jeda lagu yang Slank mainkan.


Bagaimana kisah perjalanan Slank selanjutnya.? kita nantikan saja Slankers Indonesia.

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | coupon codes